Sakamichi Review : Zenmai Shikake no Yume
Sakamichi Review : Zenmai Shikake no Yume
MV terakhir dari 6th single Glass wo Ware, dan kembali lagi, Yuichanzou mendapat jatahnya lagi setelah terputus di Kaze ni Fukaretemo. Bukan yang pertama sih, karena saat Sekai ni wa Ai Shikanai mereka juga tidak mendapat MV. Zenmai Shikake no Yume menjadi judul lagu terbaru Yuichanzou.
Well, karena ini MV dari Yuichanzou, sejujurnya aku lebih tertarik pada bagaimana lagunya. Karena secara umum MV Yuichanzou tidak bisa dibilang sangat menarik. Lebih ke arah classic, jadi review untuk MV kali ini pun tidak akan panjang-panjang.
Jadi, langsung saja. Sakamichi Review terakhir untuk coupling MV dari 6th single, Zenmai Shikake no Yume.
Kesan pertamaku dari MV ini adalah kemiripannya dengan Tuning dari segi cerita. Sama-sama mengambil setting di coffee shop. Bedanya adalah di Zenmai Shikake no Yume ini menggunakan model portable cafe dengan Kei car.
Menyesuaikan dengan zaman sepertinya. Ada sedikit flashback yang didapat di awal, yaitu Zuumin yang berpisah dengan seseorang di stasiun. Tipikal shoujo manga, a plot that will never get’s old. Disini memang hanya ditampilkan sekilas saja, karena selanjutnya lompat ke masa depan.
Sekarang, Zuumin dan Pon memiliki food truck mereka sendiri. Sejujurnya, aku iri disini karena aku selalu ingin memiliki sesuatu seperti ini, sounds like fun. Kurasa pengaruh dari film Chef juga membuatku ingin mencoba food truck. Ya, intinya, aku jatuh hati di storyline di bagian ini.
Storyline ini sayangnya tidak berkembang lebih jauh. Hanya Yuichanzou yang sibuk dengan usaha mereka, dan Zuumin yang terus teringat akan masa lalunya. Di bagian ini peran Pon jadi tidak terlihat, karena ceritanya fokus ke Zuumin, dan yang lebih mengesalkan, tidak ada perkembangan.
Alurnya tetap begitu saja sampai di akhir, di stasiun yang sama saat opening scene, orang yang sepertinya -naturally, he is the one- ditunggu Zuumin kembali. Dan kemudian MV selesai. Oh come on, setidaknya beri tambahan 30 detik saja untuk memberi happy ending.
Berbeda dengan 4 MV sebelumnya, Zenmai Shikake no Yume punya elemen storyline yang kuat, atau setidaknya jelas. Tapi eksekusinya terutama di perkembangan dan penutupan cerita terasa sangat mengganggu. Ini bisa kembali pada selera masing-masing, tapi untukku sendiri, mengesalkan.
Masih menjadi nilai plus adalah sinematografinya. Lebih cerah dengan warna-warna pastel yang kalem, plus setting waktu yang antara sore dan malam hari membuat MV ini paling berbeda dari 4 MV lain. Terkesan hangat, sesuai dengan musik yang dibawa.
Untuk urusan kostum, sudah bagus. Sedikit vintage, cocok khas folk. Well, entah kenapa mencari nilai minus atau sesuatu yang spesial dari MV ini susah. Mungkin karena durasinya termasuk pendek dan tidak ada subliminal message, makanya lebih mudah untuk diterima otak.
Overall, Zenmai Shikake no Yume adalah MV paling ringan dari Glass wo Ware. Dan juga, baru bisa dibilang alternatif karena berbeda dengan Ima ni Miteiro yang masih membawa nafas Keyaki, lagu ini dan juga MV adalah warna Yuichanzou.
Justru malah Yuichanzou yang lebih jelas kemana arahnya daripada Hiragana. Karena sejak awal diposisikan dengan image dengan musik yang lebih sederhana, Yuichanzou punya dasar yang lebih kuat. Hiragana sendiri sampai sekarang masih ambigu.
Tapi dengan image yang bisa dibilang sudah fix seperti ini, kita harus menerima saja bagaimana mereka akan dihadirkan di masa depan. Dengan kata lain, tidak ada kejutan. Tapi sejauh ini, bagiku justru baik-baik saja. Yah, setidaknya, ada alternatif yang pasti di hampir tiap single.
Yang pasti, bersyukurlah bagi yang selalu mendambakan sisi lain Keyaki yang tidak melulu dark. Meskipun hanya unit, apresiasi saja. Tapi juga jangan mendewakan Yuichanzou atau sebaliknya, yang penting ngidol yang sehat saja lah.