Honey Popcorn First Impression
Honey Popcorn First Impression
Di tanggal 21 Maret kemarin, akhirnya grup yang dikelilingi kontroversi, Honey Popcorn, secara resmi debut sebagai idol di K-Pop scene. Showcase debut mereka sempat diundur selama satu minggu. Dari rencana awal 14 Maret menjadi 21 Maret.
Alasannya? Jelas karena kontroversi. Yah, untuk menggambarkan sedikit saja, respon mayoritas untuk debut Honey Popcorn memiliki keyword seperti ini; unappropriate, why bother trying, bitch, should stick to porn, whatever, their past sin, dan lain sebagainya.
Wow, terdengar tidak kufilter sama sekali. Sebenarnya, filter yang kupakai sudah 70%, and believe me, it even bothered me to wrote it. Jadi, 30% sisanya biarlah tetap ada tanpa translate. Bagaimanapun, hal ini masih dalam batas wajar. Hampir seluruhnya wajar. Kenapa?
FYI, Korsel adalah salah satu basis terkuat bagi para keyboard warrior di dunia. YKWIM. Untukku, kadang lebih mengesalkan komentar-komentar mereka daripada dari Jepang misalnya. Some are just brutally honest, some are civilized peoples, some are just…idiot.
Tak perlu kujelaskan panjang lebar lagi kan, tentang kenapa Honey Popcorn mengundang banyak keyboard warriors. Sampai membuat debut mereka tertunda, sesuatu yang jarang terjadi. Meski begitu, ini adalah kemenangan bagi mereka, karena atensi berlebih, baik ataupun buruk, adalah jaminan untuk dilirik.
Well, ini sudah kubahas di artikel sebelumnya tentang Honey Popcorn, jadi kali ini lebih fokus pada showcase debut mereka saja dan tentang MV pertama, Bibidi Babidi Boo. Membicarakan MV, Bibidi Babidi Boo dirilis di Youtube oleh salah satu media paling besar di Korsel, 1theK.
1theK adalah subsidiaries dari LOEN Entertainment yang fokus pada penyebaran konten K-Pop berskala worldwide. Banyak idol maupun band yang merilis MV melalui 1theK. Dengan rilis melalui 1theK, Honey Popcorn memastikan mereka tetap ada di radar publik, karena MV ini juga tidak mendapat rate R.
MV Bibidi Babidi Boo ini mendapat 299 views sejak dirilis sampai pada saat artikel ini rilis. Jumlah dislike sebanyak xxxxx masih bisa dibilang wajar mengingat background grup ini. Tapi yah, jelas tidak adil kalau menilai MV ini hanya karena membernya. Jadi, ini dia review MV.
Well, disingkat saja. MV ini adalah tipikal tight budget MV, tidak banyak yang bisa dikomentari. CG yang terkesan asal ada, konsep dance in the box yang sudah kelewat jamak, tanpa storyline. Untuk yang terakhir wajar sih, sangat jarang ada MV dari K-Pop yang menyertakan storyline.
Jika aku memberi rate, paling tinggi hanya C. Apa ya, mungkin karena sudah sering melihat MV seperti ini jadi tidak berkesan lagi -JYP I’m watching you- selain itu, Honey Popcorn tidak menawarkan performance dalam standar K-Pop. Untuk J-Pop pun, tidak bisa dibilang impresif.
Blocking masih cukup banyak yang berantakan, dan masih terlalu menekankan pada sisi kawaii. Well, ini hanya MV yang tidak memorable. Mungkin yang bisa dibanggakan dari Bibidi Babidi Boo hanyalah pada vokal. Aku tidak bisa bilang outstanding, tapi setidaknya melebihi ekspektasi.
A bit unexpected for me, memang tidak bisa dibilang selevel MAMAMOO, Davichi, atau setidaknya TWICE, tapi mengingat tiga orang ini masih terbatas dalam Korean seperti yang bisa dilihat di interview, mengejutkan bagaimana vokal mereka bisa seperti ini. Oke sebelum kalian berekspektasi terlalu tinggi, kukatakan lebih dulu kalau levelnya tidak sebagus itu.
Hanya masuk kategori rata-rata. Karena ini jugalah para “pemuja” langsung menghabisi Honey Popcorn. Aku belum mendengar albumnya keseluruhan, hanya dari Bibidi Babidi Boo ini dan juga Pretty Lie, dan dari impresi pertama, tidak buruk. I’ll say, it is worth to waiting for.
Showcase debut Honey Popcorn ini juga mengundang mixed reviews dari netizen. Dengan berat ke sisi kontra tentu. Banyak faktor tentu yang mendasari hal ini, tapi karena sudah sering kubahas, maka aku akan fokus pada showcase debut saja.
Honey Popcorn Expresses Gratitude And Discusses Divided Opinions About Their Debut
Dari artikel yang dirilis Soompi, Honey Popcorn mendapat nilai penuh dariku dalam hal “kejujuran”. Ketiga member menyatakan hambatan mereka untuk debut sebagai idol di K-Pop, tentang showcase, dan juga harapan akan Honey Popcorn. Mikami Yua mengatakan;
“Benar kalau kami adalah aktris AV di Jepang, dan profesi itu kami jalani sepenuh hati. Bagaimanapun, sekarang kami hanya fokus di aktivitas kami sebagai Honey Popcorn. Kami tahu banyak yang masih tidak menerima kami, dan kami akan berjalan bersama dengan mereka yang mendukung kami”Selain itu, Yua yang mengeluarkan kocek sendiri untuk album Honey Popcorn menambahkan kalau ini adalah mimpinya yang menjadi nyata, sesuatu yang dia ingin lakukan apapun yang terjadi. Selain itu rencana untuk masa depan grup bisa dibilang sudah jelas, yaitu mereka ingin terus lanjut dengan Honey Popcorn.
Dan satu lagi. Ditanya mengenai siapa grup K-Pop yang ingin mereka temui, Matsuda Miko menjawab TWICE. Alasannya adalah Sana, Mina, Momo berasal dari Kansai sama sepertinya sehingga dia ingin bertemu mereka. Sementara Moko Sakura ingin belajar dance dari TWICE.
Disini banyak eggheads yang mengatakan Honey Popcorn merusak citra TWICE. Alasannya simpel; search keyword akan menghubungkan dua grup ini, dan juga, pada AV. Bertahun-tahun ngidol, aku hampir tidak pernah melihat sebuah grup hancur karena search keyword.
Terdengar berlebihan? Izinkan aku untuk mengatakan ini sekali lagi; standar idol di K-Pop jauh lebih tinggi, perfection is a must, bukan opsional. Dan satu faktor penting lagi; keyboard warriors. Oh, selain Bibidi Babidi Boo, Honey Popcorn membawakan lagu lain yaitu Pretty Lie di event ini.
Well, aku tidak berharap, ataupun berniat, membuat orang-orang mendukung Honey Popcorn dengan atau tanpa fanatisme. Hanya ingin membagikan kesan pertamaku pada grup ini, suka atau tidak, itu terserah kalian. Yah, aku bukan tipe orang yang langsung men-judge sesuatu hanya setelah melihat dari satu sisi saja.
Ya, Honey Popcorn bisa dibilang hanya proyek senang-senang, karena bagaimanapun Mikami Yua, Sakura Moko, dan Matsuda Miko masih tetaplah AV actress di Jepang. Well, susah mengatakan mana yang main job, tapi bagiku sama sekali bukan masalah. Hypocrite isn’t it, if your beloved idols do acting gigs outside their “main job” and you support them, but bash another with same circumstances?
Untuk purist, ayolah, dunia ini kan tidak hanya diisi hitam dan putih saja